Rabu, 07 Desember 2011

Islam menurut Prof. Dr. Muhammad Yusuf Musa

Islam adalah agama yang sempurna, tidak ada cacat di dalamnya dan tidak akan tersesat umat manusia bila mengikutinya dengan lurus. Setidaknya ada sembilan karakteristik ajaran Islam yang disebutkan oleh Prof. Dr. Muhammad Yusuf Musa dalam bukunya al-Islam wa Hajah al-Insaniyyah Ilayh yang telah diterjemahkan menjadi buku berbahasa Indonesia dengan judul Islam: Suatu Ajaran Komprehensif.


Pertama, Islam adalah kesatuan agama. Dalam Islam terkandung kesatuan tauhid (monotheis murni) yang tidak memperkenankan adanya penyembahan kepada selain Yang Satu, yaitu Allah Swt. Islam juga merupakan kesinambungan terakhir yang melengkapi dan menyempurnakan agama samawi murni sejak zaman Nabi Adam As. hingga Nabi Isa As.

Kedua, Islam adalah kesatuan politik. Ia mempersatukan kekuatan politik yang ada dengan ber-acuan kepada keteladanan Nabi Muhammad Saw. Islam telah berperan menyatukan kabilah-kabilah Arab dahulu, mempersaudarakan Muhajirin dan Anshor, juga mendamaikan suku Aus dan Khazraj.

Ketiga, Islam adalah kesatuan sosial. Kehidupan sosial yang berlandaskan Islam tidak memperkenankan adanya kasta-kasta dan diskriminasi sosial sekalipun bagi non-muslim. Kehidupan sosial dalam Islam juga menolak sekularisme yang membuat dikotomi antara urusan agama dan kehidupan sesama manusia.

Keempat, Islam adalah agama akal dan pikiran. Islam memacu umatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagaimana Nabi diwahyukan untuk membaca (iqra’) dalam wahyu pertama yang diterimanya.

Kelima, Islam adalah agama fitrah dan kejelasan. Di dalam ajarannya terkandung fitrah yang sempurna dan sejati, serta kejelasan yang kita tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami ajaran-ajarannya. Karena itulah ajaran Islam juga bersifat realistis, mudah dan fleksibel di saat-saat tertentu.

Keenam, Islam mengajarkan kebebasan dan persamaan. Islam melindungi yang lemah dari cengkraman yang kuat, memberikan warisan, zakat, sedekah kepada kaum dhu’afa.

Ketujuh, Islam adalah agama yang pada hakikatnya cocok bagi seluruh umat manusia. Dalam istilah lain, yang demikian itu disebut universal, cocok di setiap tempat dan waktu.

Kedelapan, Islam adalah agama dan sistem pemerintahan. Penerapannya dalam
konteks sekarang antara lain mengedepankan keadilan, perilaku santun, bijaksana dan peduli terhadap masyarakat yang menjadi bagian dari suatu pemerintahan.

Kesembilan, Islam menetapkan hak-hak manusia. Hak-hak itu akan terpenuhi bila setiap muslim memahami dan mengamalkan secara baik dan benar prinsip-prinsip Islam.

Telah nyata keistimewaan dan kekhasan agama Islam dibandingkan ajaran-ajaran yang lain, maka semoga Allah menjadikan diri kita dapat mengikuti dan melaksanakan prinsip-prinsip ajaran Islam.

Selanjutnya ia berkata “Sesungguhnya Islam itu adl kesatuan agama dan Nabi mengajak kepada kesatuan itu. Kesatuan benar-benar sudah tercapai sebelum Nabi wafat. Dalam mencapai kesatuan itu Nabi telah berjuang dgn lisannya dan telah menunjukkan “giginya” sehingga datanglah petolongan Allah dan tercapailah kemenangan.”.

1 komentar: