Islam adalah agama yang sempurna, tidak
ada cacat di dalamnya dan tidak akan tersesat umat manusia bila mengikutinya
dengan lurus. Setidaknya ada sembilan karakteristik ajaran Islam yang
disebutkan oleh Prof. Dr. Muhammad Yusuf Musa dalam bukunya al-Islam wa Hajah
al-Insaniyyah Ilayh yang telah diterjemahkan menjadi buku berbahasa Indonesia
dengan judul Islam: Suatu Ajaran Komprehensif.
Pertama, Islam adalah kesatuan agama. Dalam
Islam terkandung kesatuan tauhid (monotheis murni) yang tidak memperkenankan
adanya penyembahan kepada selain Yang Satu, yaitu Allah Swt. Islam juga
merupakan kesinambungan terakhir yang melengkapi dan menyempurnakan agama
samawi murni sejak zaman Nabi Adam As. hingga Nabi Isa As.
Kedua, Islam adalah kesatuan politik. Ia mempersatukan kekuatan politik yang ada dengan ber-acuan kepada keteladanan Nabi Muhammad Saw. Islam telah berperan menyatukan kabilah-kabilah Arab dahulu, mempersaudarakan Muhajirin dan Anshor, juga mendamaikan suku Aus dan Khazraj.
Kedua, Islam adalah kesatuan politik. Ia mempersatukan kekuatan politik yang ada dengan ber-acuan kepada keteladanan Nabi Muhammad Saw. Islam telah berperan menyatukan kabilah-kabilah Arab dahulu, mempersaudarakan Muhajirin dan Anshor, juga mendamaikan suku Aus dan Khazraj.
Ketiga, Islam adalah kesatuan sosial.
Kehidupan sosial yang berlandaskan Islam tidak memperkenankan adanya
kasta-kasta dan diskriminasi sosial sekalipun bagi non-muslim. Kehidupan sosial
dalam Islam juga menolak sekularisme yang membuat dikotomi antara urusan agama
dan kehidupan sesama manusia.
Keempat, Islam adalah agama akal dan pikiran. Islam memacu umatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagaimana Nabi diwahyukan untuk membaca (iqra’) dalam wahyu pertama yang diterimanya.
Keempat, Islam adalah agama akal dan pikiran. Islam memacu umatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagaimana Nabi diwahyukan untuk membaca (iqra’) dalam wahyu pertama yang diterimanya.
Kelima, Islam adalah agama fitrah dan
kejelasan. Di dalam ajarannya terkandung fitrah yang sempurna dan sejati, serta
kejelasan yang kita tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami
ajaran-ajarannya. Karena itulah ajaran Islam juga bersifat realistis, mudah dan
fleksibel di saat-saat tertentu.
Keenam, Islam mengajarkan kebebasan dan
persamaan. Islam melindungi yang lemah dari cengkraman yang kuat, memberikan
warisan, zakat, sedekah kepada kaum dhu’afa.
Ketujuh, Islam adalah agama yang pada
hakikatnya cocok bagi seluruh umat manusia. Dalam istilah lain, yang demikian
itu disebut universal, cocok di setiap tempat dan waktu.
Kedelapan, Islam adalah agama dan sistem
pemerintahan. Penerapannya dalam
konteks sekarang antara lain mengedepankan
keadilan, perilaku santun, bijaksana dan peduli terhadap masyarakat yang
menjadi bagian dari suatu pemerintahan.
Kesembilan, Islam menetapkan hak-hak
manusia. Hak-hak itu akan terpenuhi bila setiap muslim memahami dan mengamalkan
secara baik dan benar prinsip-prinsip Islam.
Telah nyata keistimewaan dan kekhasan
agama Islam dibandingkan ajaran-ajaran yang lain, maka semoga Allah menjadikan
diri kita dapat mengikuti dan melaksanakan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Selanjutnya ia berkata “Sesungguhnya Islam itu adl kesatuan agama
dan Nabi mengajak kepada kesatuan itu. Kesatuan benar-benar sudah tercapai
sebelum Nabi wafat. Dalam mencapai kesatuan itu Nabi telah berjuang dgn
lisannya dan telah menunjukkan “giginya” sehingga datanglah petolongan Allah
dan tercapailah kemenangan.”.
Pinterreeeeeeeeeee....hahaha
BalasHapus