Minggu, 04 Desember 2011

SIFAT-SIFAT MANUSIA


1.        Manusia bersifat tidak mensyukuri nikmat/ingkar nikmat
·        Qs. Yunus : 60
Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat ? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).

·        Qs. Yusuf : 38
Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).
·        Qs. Al Furqon : 50
Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).
·        Qs. Al Ankabut : 67
Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar."
·        Qs. Al Mu’min : 61
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
·        Qs. Al Hajj : 66
Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat.

2.        Manusia bersifat lengah dari tanda-tanda kekuasaan Allah
Qs. Yunus : 92
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.

3.        Manusia bersifat ragu-ragu
·         Qs. Yunus : 104
Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman",
·         Qs. Al Hajj : 5
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
·         Qs. Ibrahim : 10 dan 11
Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan?" Mereka berkata: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami, bukti yang nyata."
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.
·         Qs. Al Mudatsir : 31
Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.

4.        Manusia bersifat tidak beriman
·         Qs. Yunus : 17
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayatNya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.
·         Qs. Yusuf : 103
Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman - walaupun kamu sangat menginginkannya
·         Qs. Ar Ra’du : 1
Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al Quran). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar: akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya).
·         Qs. An Naml : 82
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.
·         Qs. Al Mu’min : 59
Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.

5.        Manusia bersifat tidak mengetahui
·         Qs. Yusuf : 12, 40 dan 68
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."
Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya'qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
·         Qs. An Nahl : 38
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati." (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui,
·         Qs. Ar Rum : 6 dan 30
(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
·         Qs. Saba’ : 28 dan 36
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
·         Qs. Al Mu’min : 57
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
·         Qs. Al Jaatsiyah : 26
Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
·         Qs. Az Zumar : 49
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.

6.        Manusia bersifat durhaka
·         Qs. Al Israa’ : 60
Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia." Dan Kami tidak menjadikan mimpi[859] yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
·         Qs. Al Infithaar : 6
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah

7.        Manusia bersifat ingkar
·         Qs. Al Israa’ : 89
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).
·         Qs. Ar Rum : 8
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.
·         Qs. Asy Syuura : 48
Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).
·         Qs. Az Zukhruf : 15
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yg nyata (terhadap rahmat Allah).
·         Qs. Al Aadiyaat : 6
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya.
·         Qs. At Taghabun : 6
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
·         Qs. Al Baqarah : 83 dan 183
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
·         Qs. Ali Imran : 97 dan 187
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.

8.        Manusia bersifat pembantah
·         Qs. Al Kahfi : 54
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
·         Qs. Al Hajj : 5
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

9.        Manusia bersifat lalai
·         Qs. Al Anbiya’ : 1 dan 3
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).
(lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?"
·         Qs. Al A’raff : 172
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".

10.    Manusia bersifat lemah
·         Qs. An Nisa’ : 28
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
·         Qs. Al Ankabut : 10
Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?
·         Qs. Faathir : 2
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

11.    Manusia bersifat berpaling (dari ketauhidan)
·         Qs. Al Baqarah : 83
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
·         Qs. Faathir’ : 3
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?
·         Qs. At Taghaabun : 6
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

12.    Manusia bersifat kikir dan menyuruh orang berbuat kikir
·         Qs. Al Hadiid : 24
(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
·         Qs. Al Israa’ : 100
Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya." Dan adalah manusia itu sangat kikir.
·         Qs. An Nisa’ : 37
(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir[296] siksa yang menghinakan.

13.    Manusia bersifat tergesa-gesa
·         Qs. Al Israa’ : 11
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
·         Qs. Al Anbiya : 37
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.

14.    Manusia bersifat sombong
Qs. Al Israa’ : 83
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.

15.    Manusia bersifat amat zalim dan amat bodoh
·         Qs. Al Baqarah : 124, 142, 150, dan 165
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"
Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
·         Qs. Ali Imran : 87 dan 140
Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya.
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.
·         Qs. Al Anbiya’ : 3
(lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?"
·         Qs. Al Ahzab : 72
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.

16.    Manusia bersifat keluh kesah lagi kikir
Qs. Al ma’arij : 19
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

17.    Manusia bersifat melampaui batas ketentuan
·         Qs. Ali Imran : 112
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.
·         Qs. Al Maidah : 32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
·         Qs. Al Alaq : 6
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas.

18.    Manusia bersifat pelupa
Qs. Al A’raf : 26
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

19.    Manusia bersifat loba’ (tama’, rakus, serakah)
Qs. Al Baqarah : 96
Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

20.    Manusia bersifat dengki
Qs. Al Baqarah : 213
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

21.    Manusia bersifat riya’ (pamer)
·         Qs. Al Baqarah : 264
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
·         Qs. An Nisa : 38, 142
Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

22.    Manusia bersifat khianat
Qs. An Nisa’ : 105
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.

23.    Manusia bersifat penantang
Qs. Yasin : 77
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

24.    Manusia bersifat malas
Qs. An Nisa’ : 142
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

25.    Manusia bersifat fasik
Qs. Al Maidah : 49
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.



SIFAT-SIFAT MANUSIA

1.      Manusia bersifat tidak mensyukuri nikmat/ingkar nikmat

Allah telah memberikan nikmat yang tiada tara kepada manusia. Adanya siang, datangnya malam, maupun turunnya hujan merupakan beberapa contoh nikmat yang Allah berikan di dunia. Akan tetapi, manusia lupa untuk mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan dan menganggap nikmat ini sebagai hal yang biasa saja.

2.      Manusia bersifat lengah dari tanda-tanda kekuasaan Allah

Manusia tidak menyadari bahwa Allah telah memberikan pelajaran melalui tanda-tanda kekuasaannya agar manusia dapat hidup lebih baik.

3.      Manusia bersifat ragu-ragu

Allah telah menciptakan manusia dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, menurunkan hujan pada saat bumi kering dan menjadikan penjaga neraka dari malaikat. Namun, Allah juga memberikan suatu perumpamaan dan membiarkan sesat orang-orang yang meragukannya serta memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendakinya.

4.      Manusia bersifat tidak beriman

Manusia yang tidak beriman yaitu manusia yang mendustai Allah dan ayat-ayatnya.

5.      Manusia bersifat tidak mengetahui

Kebanyakan menganut suatu agama menurut garis keturunan. Allahpun memerintahkan manusia untuk menyembahNya, membangkitkan orang yang mati. Allah juga tidak akan menyalahi /mengingkari janji, tidak mengubah fitrahNya, mengutus manusia untuk memberi kabar gembira dan peringatan, melapangkan dan menyempitkan rezki, langit dan bumi diciptakan lebih besar daripada penciptaan manusi, menghidupkan kemudian mematikan manusia dan mengumpulkannya pada hari kiamat. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengerti yang Allah lakukan.
Manusia juga merasa senang apbila diberi nikmat dan menganggap nikmat itu diperoleh karena kepintaran, padahal itu adalah ujian yang Allah berikan dan kebanyakan dari manusia tidak mengetahui itu sebagai ujian.

6.      Manusia bersifat durhaka

Manusia yang durhaka adalah manusia yang termakan dengan pemikiran para filsafat yang percaya bahwa eksistensi hanya bisa dirasakan dengan penglihatan dan rabaan, karena Allah tidak bisa di lihat dan di raba maka hakikatnya Allah tidak ada dan hanya refleksi dari perasaan takut manusia saja.

7.      Manusia bersifat ingkar

Allah banyak memberikan petunjukNya dalam Al Quran dengan perumpamaan-perumpamaan yang di ulang-ulang seperti : Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Namun, hanya sebagian kecil manusiayang memenuhinya dan sebagian lain mengingkarinya.

8.      Manusia bersifat pembantah

Allah memberikan petunjuk dalam Al Quran dengan perumpamaan-perumpamaan yang di ulang-ulang, dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah dan tidak melaksanakan perintah Allah.

9.      Manusia bersifat lalai

Manusia yang lalai adalah manusia yang terlalu bersuka cita ketika mendapatkan nikmat dan bersedih ketika nikmat tersebut di ambil oleh Allah. Mereka lupa bahwa hakikat kehidupan ini sudah di tentukan oleh Allah.

10.  Manusia bersifat lemah

Allah menganugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada yang sanggup menahan maupun melepaskannya. Dan jika Allah memberikan azab, manusia akan meminta pertolongan kepada Allah karena sesungguhnya manusia itu tiada mempunyai daya dan sangat lemah.

11.  Manusia bersifat berpaling (dari ketauhidan)

Manusia adalah makhluk yang ingkar dan berpaling dari ketauhidan. Sesungguhnya Allah menunjukan ketauhidan agar manusia menjalankan perintahNya  dengan memberikan rezki kepada manusia dan setiap manusia menginginkan rezki dari Allah itu. Namun, sebagian manusia berpaling dari (tauhid) ajaran  Allah seperti : tidak menyembah Allah, dan tidak berbuat kebaikan kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta tidak mengucapkan kata-kata yang baik kepada manusia, tidak mendirikan shalat dan tidak menunaikan zakat.

12.  Manusia bersifat kikir dan menyuruh orang berbuat kikir

Allah memberikan rahmat berupa rezki kepada manusia. Akan tetapi, manusia lebih senang menyimpan dan menyembunyikan rezki itu dari pada menggunakannya untuk hal-hal yang baik agar rezki dan hartanya tidak berkurang. Orang-orang yang berfikir seperti ini adalah orang yang kikir. Biasanya, manusia seperti ini akan mencari teman untuk menyimpan rezki atau hartanya dan secara otomatis ia akan menyuruh orang lain berbuat kikir juga.

13.  Manusia bersifat tergesa-gesa

Manusia yang bersifat tergesa-gesa adalah manusia yang tidak sabar dan menginginkan suatu hal berjalan secara cepat / segera berjalan. Manusiapun berdoa untuk kejahatan sebagaimana berdoa untuk kebaikan dan menginginkan Allah segera memperlihatkan janjinya berupa tanda-tanda datangnya azab.

14.  Manusia bersifat sombong

Manusia yang bersifat sombong adalah manusia yang tidak mau berfikir dan melihat saat ia ditimpa kesusahan dan manusia sombong itu hanya berfikir kesenangan saja seolah-olah ia tidak akan pernah membutuhkan bantuan siapapun.

15.  Manusia bersifat amat zalim dan amat bodoh

Allah melaknat dan menjajikan siksa pada saat hari kiamat kepada orang-orang yang menyembah selain Allah dan sebagian manusia menzalimi, tidak takut akan laknat maupun siksa tersebut hingga saat mereka mendapati siksa tersebut mereka akan menyesal. Manusia-manusia seperti itulah yang zalim dan bodoh.

16.  Manusia bersifat keluh kesah lagi kikir

Manusia selalu merasa tidak puas dengan apapun yang Allah berikan dan menginginkan kenikmatan yang lebih. Nikmat yang lebihpun akan disimpan dan tidak akan di bagi untuk orang yang lebih membutuhkan. Manusia-manusia seperti ini adalah manusia yang sering berkeluh kesah dan kikir terhadap hartanya.

17.  Manusia bersifat melampaui batas ketentuan

Manusia melampaui batas ketentuan yaitu manusia yang menyalahi takdir Allah seperti membunuh orang lain yang tidak bersalah. Apanila seorang manusia membunuh manusia lain tanpa alasan yang jelas maupun membunuh manusia yang tidak membuat kerusakan di bumi, itu sama artinya dengan membunuh seluruh manusia.

18.  Manusia bersifat pelupa

Allah memerintahkan manusia untuk menutup aurat dan dan bertakwa kepada Allah sebagai tanda-tnda kekuasaannya dan sebagian manusia tidak mengingat perintah tersebut.

19.  Manusia bersifat loba’ (tama’, rakus, serakah)

Manusia yang bersifat loba’ adalah manusia yang selalu menginginkan lebih, rakus dan serakah terhadap apa yang telah Allah berikan. Bahkan sebagian manusia menginginkan umur yang lebih panjang dari yang telah Allah berikan.

20.  Manusia bersifat dengki

Pada awalnya manusia itu adalah umat yang satu, namun karena suatu hal maka timbul perselisihan. Manusia merasa iri, dengki dan menginginkan sesuatu yang tidak ia miliki terhadap manusia lain yang mempunyai kelebihan. Allahpun mendatangkan kitab yang digunakan sebagai pedoman untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

21.  Manusia bersifat riya’ (pamer)

Manusia yang bersifat riya’ (pamer) adalah manusia yang menyedekahkan / menafkahkan hartanya hanya untuk di puji oleh manusia lain. Manusia berdiri shalat dengan malas hanya untuk dilihat oleh manusia lain. Hal ini seperti perumpamaan batu licin yang diatasnya ada tanah yang kemudian batu itu ditimpa hujan lebat dan batu tersebut menjadi bersih lagi. Apapun yang dilakukan dengan tujuan pamer maka Allah juga akan membersihkan atau menghilangkan pahalanya.

22.  Manusia bersifat khianat

Allah telah menurunkan kitab untuk memberikan keadilan kepada manusia. Namun, sebagian manusia tidak menggunakan kitab tersebut untuk mengadili dan bahkan sebagian manusia ada yang membela orang-orang bersalah sehingga manusia tersebut berkhianat kepada Allah.

23.  Manusia bersifat penantang

Manusia tidak menyadari dari mana Allah menciptakannya. Allah menciptakan manusia dari setitik air (mani) namun, tetap saja manusia menjadi penantang.



24.  Manusia bersifat malas

Manusia sebenarnya bersifat munafik bermaksu untuk menipu Allah, mereka berdiri shalat dengan malas dan Allahpun akan membalas tipuan mereka.

25.  Manusia bersifat fasik

Manusia yang bersifat fasik adalah manusia yang durhaka atau ingkar kepada perintah-perintah Allah. Manusia yang bersifat fasik juga memilih jalan yang sesat dan terdorong oleh rasa engki yang ada dalam hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar